Saturday, March 1, 2014

PALEMBANG, Perjalanan Pertama Pulau Sumatera TJ dan Kinar




Yeaaaaayyyy… akhirnya untuk pertama kalinya TJ dan Kinar akan menginjak tanah Sumatera.
Walau trip ini sudah direncanakan sebulan sebelumnya, tapi nyaris saja gagal. Seminggu sebelum berangkat tiba-tiba TJ panas tinggi berhari-hari. Ternyata terkena tipus dan DB (walau trombosit belum terlalu drop, tapi sudah terlihat merosot).
Dengan berat hati mengabari yangkung dan uti-nya yang sudah duluan ke Palembang bahwa mungkin trip ini akan dibatalkan mengingat penyakitnya tidak main-main.

Selanjutnya fokus kepada penyembuhan TJ, vermin (ekstrak cacing) dan cen lok (obat sinshe untuk menaikkan trombosit) pun dikejartayangkan. Sementara cek darah ke lab setiap hari dilakukan. Puji Tuhan menjelang keberangkatan kondisi TJ membaik. Trombosit naik, walau leukosit masih naik turun.

Jadilah 14 Februari terbang ke Palembang. Komentar Kinar sesaat sebelum pesawat mendarat. “Ma, itu Palembangnya banjir ya?” Penasaran aku lihat ke jendela. “Oh.. itu sungai, nak…” Kinar hanya bilang “Ooooohh..” Tapi tetep aja wajahnya keliatan bingung. Soalnya memang sungainya besar banget

Setelah bertemu Yangkung dan Utinya, perjalanan darat lanjut menuju Muara Enim (sekitar 3 jam perjalananan).  Sesampai di tujuan hari sudah sore, setelah mandi dan makan dengan kuah tekwan, anak-anak langsung berlarian di sekitar rumah dinas yangkung-nya. Berkenalan dengan pepohonan, pohon kacang panjang, dan monyet lucu bernama Salsa.

Sore di hari kedua, kami menuju kota Muara Enim yang berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan. Kita sempat mampir sebentar untuk melihat sungai Lematang. Hmmm.. sungai-sungai di Sumatera memang beda dengan sungai di Jawa. Berkeliling sebentar di Muara Enim, ke pasar dan nemu buah apau (seperti jengkol mini) dan ke minimarket beliin TJ roti dan cari sosis (sumpah, susah cari sosis kalo dah keluar kota Palembang).
Pulangnya kita mampir beli durian di daerah antara Muara Enim dan Ujan Mas. Penjualnya yang ramah dengan logat Sumatera yang kental memberikan durian-durian yang oke punya. Sayang, sang penjual (lupa nanya namanya) bilang kalau sudah sore menjelang malam seperti ini, durian yang super sudah habis. Tapi tetap saja menurut kami enak dan murah…

Hari ketiga kami berencana menyeberang sungai Lematang (tak jauh dari lokasi rumah dinas bapak). Ada dermaga mini yang bisa membawa kami menuju seberang sungai. Sampai di sana karena tak tahu arah, ya kami hanya melihat-lihat, ngobrol sedikit dengan penduduk, ngopi, melihat kebun duku (yang sedang tidak berbuah).


Pertama kali untuk TJ dan Kinar naik perahu menyeberang sungai besar

Jadi turis lokal tapi kesannya jadi kayak turis kesasar

buat yang belum tahu pohon duku, inilah pohonnya.. sayang sedang tidak berbuah

Hari keempat karena sudah ditunggu pekerjaan, suami berangkat pagi-pagi pulang duluan ke Jakarta. Aku dan anak-anak meneruskan menikmati alam di hutan. Dan salah satu rencana hari ini adalah berburu durian lagi.. ^_^
Malam harinya, tanpa disangka-sangka setelah beberapa hari ditunggu, lewatlah dua ekor anak babi hutan. Senang sekali TJ dan Kinar, jadi pengalaman menarik buat mereka, selain melihat gerombolan monyet liar.

Hari kelima untuk berpuas-puas TJ dan Kinar main di hutan dan bercengkerama dengan Salsa. Dan hari keenam, berangkat pagi-pagi menuju Palembang. Tak lupa kami sempatkan melihat dan berfoto di Jembatan Ampera, beli pempek candy, dan mengabulkan permintaan anak-anak makan fried chicken.. ^_^
Akhirnya waktu berpisah tiba juga dengan Yangkung dan Uti. Sempet delay 2 jam, akhirnya kami menuju Jakarta…



Terimakasih Yangkung, Uti, Om Aman, dan Tante Dian…
Love You all…

Kalau mau lihat foto-foto lengkapnya ada di FB-ku: Florentina Lenny atau klik di sini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...